Ruang Lingkup Simulasi dan Pemodelan Oleh Falentino Rusdhianto

DASAR-DASAR SIMULASI DAN PEMODELAN

A. Pengertian Simulasi dan Alur Simulasi

        Simulasi diartikan sebagai teknik menirukan atau memperagakan kegiatan berbagai macam  proses atau fasilitas yang ada di dunia nyata.  Fasilitas atau proses tersebut disebut dengan sistem, yang mana didalam keilmuan digunakan untuk membuat asumsi-asumsi bagaimana sistem tersebut bekerja.  Alur pengertian simulasi sehingga membentuk model dapat dijelaskan pada gambar berikut:

Lingkup aplikasi simulasi sangat banyak dan terbagi-bagi.  Berikut adalah beberapa jenis permasalahan utama dimana simulasi dibangun menjadi alat yang bermanfaat:

1. Perancangan dan analisis sistem manufaktur
2. Evaluasi sistem persenjataan militer atau persyaratan militer lainnya
3. Penentuan persyaratan hardware atau protokol untuk jaringan komunikasi
4. Penentuan persyaratan hardware dan software untuk sistem komputer
5. Perancangan dan operasional sistem transfortasi seperti bandara udara, jalan tol, pelabuhan laut dan jalan bawah tanah.
6. Evaluasi rancangan pada organisasi jasa seperti call center, restoran cepat saji, rumah sakit dan kantor pos
7. Reenginering pada pemilikan pabrik
8. Penentuan kebijakan pemesanan barang pada sistem inventori
9. Analisis keuangan atau sistem ekonomi

Simulasi dibutuhkan untuk memudahkan pekerjaan atau aktivitas yang memerlukan analisis biaya dan waktu yang lebih efisien. Contoh aplikasi simulasi diantarnya adalah:

1. Flight simulator, untuk meminimalisasi resiko kerugian yang besar dan kesalahan yang fatal dalam kehidupan nyata.
2. Aplikasi lain (produksi dan transportasi minyak), mengetahui perilaku produksi dan aliran minyak

B. Sistem 

1. Pengertian Sistem

    Sistem adalah sekumpulan komponen-komponen atau elemen-elemen yang dianggap merupakan bagian dari  dunia nyata yang sedang dipertimbangkan dan saling berkaitan serta dikelompokkan dengan tujuan untuk mempelajari bagian dari “dunia nyata” tersebut. Unsur-unsur pembentuk sistem dipilih sesuai dengan tujuan penelitian, sehingga sistem hanyalah representasi dari wujud realitas yang sederhana.

       Sistem berasal dari bahasa Latin (Sytema) dan  Yunani (Sustema), yang berarti suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-komponen atau unsur-unsur yang saling berhubungan untuk memperlancar aliran informasi, bahan atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan sekumpulan entitas yang berinteraksi sehingga model matematika sering kali dapat dibuat.

2. Ruang Lingkup Simulasi Sistem

    Menciptakan suatu sistem, baik bertujuan untuk menghasilkan keuntungan atau tidak, memerlukan rencana yang matang, terukur, dan terorganisir dengan baik. Unsur-unsur seperti objek, atribut, hubungan internal dan lingkungan akan menciptakan suatu sistem yang saling terkait dan mendukung untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Agar suatu sistem yang baru atau baru digunakan dapat berfungsi dengan baik maka diperlukan perancangan sistem yang salah satunya adalah simulasi dengan tujuan untuk menguji dan mengetahui secara pasti dan pasti jenis sistem apa yang cocok dan efektif, paling efektif dan ekonomis. untuk mewujudkan visi, sistem yang diinginkan.

3. Sistem Dinamik

    Menciptakan suatu sistem, baik bertujuan untuk menghasilkan keuntungan atau tidak, memerlukan rencana yang matang, terukur, dan terorganisir dengan baik. Unsur-unsur seperti objek, atribut, hubungan internal dan lingkungan akan menciptakan suatu sistem yang saling terkait dan mendukung untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Agar suatu sistem yang baru atau baru digunakan dapat berfungsi dengan baik maka diperlukan perancangan sistem yang salah satunya adalah simulasi dengan tujuan untuk menguji dan mengetahui secara pasti dan pasti jenis sistem apa yang cocok dan efektif, paling efektif dan ekonomis. untuk mewujudkan visi, sistem yang diinginkan.

    Dalam beberapa system ada banyak variabelitas yang diabaikan. Contohnya MRP (Material Requirements Planning) yang hanya merancang sistem berdasarkan kebutuhan rata-rata.  Variabilitas seharusnya memang dikurangi dan bahkan dieliminasi bila memungkinkan. Simulasi akan sangat membantu mengidentifikasi tingkat perbaikan yang dapat dilaksanakan jika variabilitas itu diturunkan atau dieliminasikan.

Empat langkah pendekatan iteratif untuk pengembangan system menurut Blanchard (1991) adalah:

1. Identifikasi problem dan kesempatan

2. Pilih dan implementasikan solusi terbaik

3. Kembangkan Solusi Alternatif

4. Evaluasi Solusinya

C. Model dan Pemodelan

Pengertian dan Klasifikasi Model

  Model dapat didefinisikan sebagai suatu konsep (selesai atau masih dalam  pengembangan) dari sistem yang disederhanakan. Oleh karena itu, model dapat dianggap sebagai pengganti sistem yang dipertimbangkan dan digunakan jika bekerja dengan sistem pengganti lebih mudah dibandingkan dengan sistem sebenarnya. Dalam kehidupan sehari-hari, hampir tidak mungkin lepas dari penggunaan model miniatur seperti pesawat kertas. Model ini mudah dirakit dan digunakan serta menyenangkan sebagai subjek uji. Dalam percobaan yang dapat dilakukan berkali-kali, hasilnya diamati dan dipelajari dan dapat disimpulkan bahwa pesawat kertas tidak dapat  terbang lebih jauh dengan melemparkannya dengan kekuatan yang besar. Studi ini juga menunjukkan bahwa hovercraft kertas tampak mengikuti jalur meluncur alami di udara.

Model adalah pola (contoh, acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat atau  dihasilkan (Departemen P dan K, 1984). Definisi lain dari model adalah abstraksi dari  sistem  sebenarnya,  dalam  gambaran  yang  lebih  sederhana  serta  mempunyai tingkat prosentase yang bersifat menyeluruh, atau model adalah abstraksi dari realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya (Simamarta, 1983). 

Artikel ini dibuat sebagai tugas kuliah  sebagaimana yang tertuang dalam https://onlinelearning.uhamka.ac.id (dengan mengaktifkan link ke website https://onlinelearning.uhamka.ac.id)

Di Bawah ini untuk Link PPT (Presentasi PPT) :

Link PPT (PRESENTASI)